Selasa, 13 Oktober 2020

Amankah jika Bayi Baru Lahir Sering BAB?

 



Cukup banyak orangtua yang berasa kuatir serta cemas saat bayinya seringkali BAB. Ini sering memunculkan pertanyaan apa bayi baru lahir seringkali BAB serta fesesnya encer adalah hal yang normal berlangsung? Yok, kenali jawabannya dalam artikel berikut.


Normal bila bayi baru lahir seringkali buang air besar (BAB). Ini memperlihatkan jika bayi cukup terima konsumsi makanan serta cairan. Seringkali BAB mengisyaratkan jika bayi tidak alami dehidrasi atau sembelit. Situasi ini umumnya berjalan sepanjang 6 minggu awal sesudah bayi dilahirkan.


Sepanjang beberapa waktu pertama kali sesudah lahir, bayi akan keluarkan kotoran pertama kalinya yang disebutkan mekonium. Feses atau kotoran pertama kali bayi ini memiliki warna hijau gelap serta mempunyai struktur yang sedikit lekat. Kemudian, struktur serta bentuk feses bayi baru memulai beralih.


Frekwensi BAB Bayi Baru Lahir Frekwensi BAB bayi baru lahir berlainan bergantung tipe makanan atau susu yang diberi. Ini berarti, bayi yang dikasih ASI dapat mempunyai frekwensi BAB yang sedikit tidak sama dengan bayi yang dikasih susu formula.


Di bawah ini ialah ketidaksamaan ciri serta frekwensi BAB bayi baru lahir berdasar tipe susu yang dimakannya:


Bayi yang dikasih ASI Sepanjang 6 minggu awal, frekwensi BAB di bayi baru lahir akan cukup seringkali, khususnya sesudah dikasih ASI. Minimal bayi akan BAB 3x satu hari, tapi frekwensinya kadang dapat seringkali sampai 4–12 kali dalam satu hari.


Bila feses bayi encer, jangan cemas, ya Bun. Ini mengisyaratkan jika bayi meresap nutrisi yang terdapat dalam ASI secara baik. Feses bayi baru lahir yang dikasih ASI memang condong bertambah encer sepanjang 3 bulan awal.


Cara Menganalisa Situs Judi Bola Online Resmi Terpercaya Waktu kolostrum sudah menjadi berubah ASI masak, yakni seputar 2–3 hari sesudah melahirkan, bayi minimal BAB 2–5 kali dalam satu hari. Kolostrum adalah cairan susu yang keluar sebelumnya produksi ASI diawali.


Sesudah keluarkan mekonium, warna feses bayi baru lahir yang dikasih ASI akan menjadi berubah hijau kekuningan.


Bayi yang dikasih susu formula Bayi baru lahir yang dikasih susu formula umumnya mempunyai frekwensi BAB 1–4 kali satu hari. Tetapi, sesudah sebulan, frekwensinya dapat turun jadi dua hari sekali.


Stabilitas feses bayi yang dikasih susu formula semakin lebih lekat serta padat seperti selai kacang. Bila teksturnya bertambah keras, dapat jadi bayi alami sembelit.


Sesudah keluarkan mekonium, warna feses bayi yang dikasih susu formula akan menjadi berubah hijau kekuningan. Ini normal berlangsung di bayi. Jadi, jangan cemas bila ada perombakan di feses Sang Kecil.


Pemicu Perombakan Frekwensi serta Stabilitas BAB Bayi Baru Lahir Pada waktu seputar 6 minggu sesudah kelahiran, terus hal yang normal bila bayi mempunyai frekwensi BAB yang makin sedikit dibanding awalnya. Tetapi, tidak jadi masalah bila bayi terus seringkali BAB.


Waktu masuk umur enam bulan, bayi telah berpindah konsumsi makanan padat (MPASI). Pengalihan ini akan membuat frekwensi BAB serta struktur feses di bayi turut beralih. Tidak itu saja, pengalihan dari pemberian ASI ke susu formula dapat mengakibatkan perombakan frekwensi, stabilitas, serta warna di BAB bayi.


Di bayi yang awalnya dikasih ASI, frekwensi BAB semakin lebih seringkali waktu telah konsumsi makanan padat. Sedang di bayi yang awalnya dikasih susu formula, frekwensi BAB bisa menjadi 1–2 kali dalam satu hari sesudah konsumsi makanan padat.


Waktu bayi mulai konsumsi makanan padat, stabilitas feses yang awalannya encer atau seperti selai kacang, akan mengeras serta berbau yang kuat.


Tanda-Tanda BAB Bayi yang Perlu Dicermati Walau Sang Kecil yang baru lahir seringkali BAB adalah hal yang normal berlangsung, Bunda terus jangan meleng. Bunda harus tetap siaga untuk pastikan Sang Kecil tetap sehat serta tumbuh secara baik.


Bunda perlu selekasnya bawa Sang Kecil ke dokter bila dia alami beberapa gejala di bawah ini:


Fesesnya terlihat memiliki warna kehitaman, ceria atau keputihan, merah marun atau keluarkan darah


BAB semakin banyak dari umumnya sampai lebih dari 3–4 kali serta banyak terkandung lendir atau mencret


Lemas serta kurang ingin minum atau makan


Tidak aktif seperti umumnya


Bibir kering


Menangis tiada keluarkan air mata


Bunda harus juga siaga waktu frekwensi BAB bayi yang awalnya seringkali jadi jarang-jarang. Ditambah lagi bila dibarengi dengan stabilitas feses yang keras, kering, serta Sang Kecil nampak susah mengeluarkannya.


Dalam beberapa waktu kehidupannya, bayi baru lahir dapat alami diare. Ini dapat membuat alami dehidrasi. Oleh karenanya, Bunda perlu selekasnya bawa Sang Kecil ke dokter jika dia alami diare.


Waktu bawa Sang Kecil ke dokter, berikan tahu semua info yang diperlukan, seperti frekwensi, warna, stabilitas, sampai volume BAB. Info ini penting untuk menolong dokter menganalisis permasalahan kesehatan yang berlangsung di Sang Kecil.


Dengan keterangan di atas, Bunda tidak perlu cemas bila Sang Kecil mempunyai frekwensi BAB yang seringkali, khususnya 6 minggu awal kelahirannya. Tetapi, jangan sangsi untuk selekasnya periksakan ke dokter anak jika mendapati warna feses yang tidak normal atau frekwensi BAB Sang Kecil tidak seperti umumnya.